Rabu, 06 Agustus 2014

Buku Siswa PAI Kls 8 kurikulum 2013

Buku siswa PAI kelas 8 kurikulum 2013, dpt diunduh di link berikut:
https://smpn2sumenep.files.wordpress.com/2014/08/buku-pegangan-siswa-pai-smp-kelas-8-kurikulum-2013-matematohir-wordpress-com.pdf

Senin, 09 Desember 2013

Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru PAI SD, SMP, SMA/SMK se Madura

Dalam rangka peningkatan kompetensi guru PAI SD s/d SMA/SMK khususnya implementasi Kurikulum 2013, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI bekerja sama dengan Institut Keislaman Annuqayah (INSTINKA) Guluk-guluk Sumenep telah menyelenggarakan Diklat Implementasi Kurikulum 2013 pada Guru PAI SD, SMP, SMA/SMK se-Madura.
Diklat tersebut diselenggarakan mulai tanggal 7 - 9 Desember 2013 bertempat di Hotel Safari Sumenep, Hotel Dreamland Sumenep, dan SKB Sumenep.
Hadir dalam pembukaan kegiatan ini antara lain: Rektor dan Pembantu Rektor Instinka, Kepala Kantor Kemenag se-Madura, Instruktur Kurikulum 2013 tingkat Nasional, perwakilan Kantor Kemenag Propinsi jati, dan pihak-pihak lain yang terkait.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Abd. Wafi, M.Pd.I (Kepala Seksi PAI pada SMP/SMPLB Bidang PAIS Kanwil Kemenag Prov. Jatim) mewakili Direktur PAI Kemenag RI bertempat di SKB Sumenep. Setelah pembukaan, peserta dikelompokkan berdasarkan jenjang sekolah dan ditempatkan di tiga tempat: guru PAI SD di SKB Sumenep, guru PAI SMP di Dreamland Sumenep, dan guru PAI SMA/SMK di Hotel Safari Sumenep.

Dalam kesempatan tersebut, Abd Wafi menegaskan, perubahan mindset merupakan keniscayaan dan tak terelakkan bagi semua guru PAI dalam implementasi kurikulum 2013. Jika selama ini proses pembelajaran berpusat pada guru, dengan K13 ini proses pembelajaran menjadi berpusat pada eserta didik.

Instruktur/fasilitator untuk Guru PAI SMP adalah instruktur nasional: Dr. Masykuri Bakri, M.Si dan Drs. Abdul Nasor, M.Pd, yang telah myampaikan materi Konsep Kurikulum 2013, Analisis Materi Ajar, Model Rancangan Pembelajaran, dan Praktek Pembelajaran Terbimbing.





Diharapkan dengan Diklat ini kompetensi Guru PAI semakin meningkat, sehingga Kurikulum 2013 dapat terimplementasi dengan optimal yang pada akhirnya kwalitas peserta didik semakin baik, dan berakhlak mulya.




Kamis, 28 November 2013

Sosialisasi Implementasi Kurikulum PAI 2013 bagi Guru SD, SMP, & SMA/SMK Kab. Sumenep


Bertempat di Hotel C1 Sumenep, Kamis 28 November 2013, diselenggarakan Sosialisasi Implementasi Kurikulum PAI 2013 bagi Guru SD, SMP, & SMA/SMK Kab. Sumenep. Hadir pada kesempatan tersebut, Bapak/Ibu Pengawas di lingkungan Kemenag Sumenep, Kasi PAI dan Pgs. Kepala Kantor Kemenag Kab. Sumenep yang sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut.








Peserta sosialisasi meliputi beberapa guru PAI SD, SMP, dan SMA/SMK di Kabupaten Sumenep.
Nara sumber yang semula direncanakan: Kasi PAI pada Sekolah Kantor Kemenag Prop. JAtim, berhalangan hadir dan digantikan oleh Tim Nara Sumber Kantor Kemenag Propinsi Jatim.
Diharapkan dengan sosialisasi ini guru-guru PAI mendapatkan pemahaman yang utuh tentang Kurikulum PAI 2013 sehingga terampil menyiapkan administrasi pembelajaran sesuai dengan yang tertuang dalam Kurikulum 2013.








Pada sesi terakhir sosialisasi para peserta dibimbing melakukan praktek pembuatan RPP Mapel PAI berdasarkan kurikulum 2013 sehingga diharapkan dapat diimplementasikan di sekolah masing-masing.
Akhirnya kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Kasi PAI Kantor Kemenag Kab. Sumenep.
<<jeff/28-11-13>>

Senin, 25 November 2013

Kemenag Akan Bayar Hutang Guru Rp 1,9 Triliun

JAKARTA, suaramerdeka.com - Kementerian Agama (Kemenag) akan membayar hutang berupa tunjangan profesi para guru sebesar Rp 1,9 triliun, dan bertekad pada 2014 pembayaran dana pasca sertifikasi para guru tersebut sudah harus lunas.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Nur Syam, dana sebesar Rp 1,9 Triliun sampai kini belum dibayar karena berbagai hal. Sayangnya Nur Syam tidak menyebutkan penyebabnya lebih detail.
"Kami akan segera bayar hutan ini, dan pada 2014 tunjangan ini harus sudah lunas, sehingga para guru akan lebih fokus bekerja," kata Nur Syam saat meninjau pelaksanaan Ujian nasional di  Penegasan Dirjen Pendis tersebut disampaikan ketika meninjau  pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Madrasah, di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 16 Cipayung, dan Madrasah Al Hamid Cilangkap, keduanya di Cipayung, Jakarta Timur, siang ini.
Nur Syam mengaku prihatin dengan hak guru yang sampai kini belum juga terbayarkan, seraya meminta para guru madrasah bersabar, karena pemerintah tetap serius memperjuangkan pembayarannya.
"Saya mohon para guru bersabar dan jangan merasa khawatir hal itu tak akan terbayar. Pasti terbayar, walaupun memang terlambat. Tentu dengan catatan, data yang ada harus sesuai," kata pria asal Tuban tersebut.
Lebih lanjut menurut Nur Syam, Kemenag pada 2013 ini tak dapat menerapkan  kurikulum 2013 sebagaimana dicanangkan Kemendikbud. Pasalnya, dari sisi  anggaran belum memungkinkan untuk melakukan implementasi kurikulum 2013.
Mengenai macetnya BOS bagi madrasah. yang memunculkan keprihatinan bersama, Nur Syam mengaku akan membahasnya hari ini, sehingga diharapkan akan segera dapat dikucurkan kepada para madrasah penerima. Dia juga belum bisa mengatakan apa sebenarnya penyebab macetnya dana BOS, di tengah simpang siurnya informasi tentang hal itu.
-----------
sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/05/06/155830/Kemenag-Akan-Bayar-Hutang-Guru-Rp-19-Triliun

Dirjen PENDIS: Seluruh Tunjangan Profesi Guru Segera Dibayarkan

Dirjen PENDIS: Seluruh Tunjangan Profesi Guru Segera Dibayarkan
Foto
Pendis - Dirjen Pendidikan Islam Prof Dr Nur Syam didampingi Sekretaris Ditjen dan Direktur Madrasah menemui puluhan guru dari Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) yang melakukan aksi unjuk rasa di kantor Kementerian Agama Jalan Lapangan Banteng 3-4 Jakarta Pusat, Senin (20/5). Dalam kesempatan itu Nur Syam menjelaskan kebijakan tentang anggaran pendidikan bagi para guru di lingkungan Kemenag.

"Sampai saat ini Kementerian Agama masih memiliki utang kepada para guru sebesar Rp1,9 triliun, sementara itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tunggakan sejumlah Rp 8 trilyun. Ini yang harus dibayar dan sudah dianggarkan," kata Nur Syam yang menemui pengunjuk rasa di pintu gerbang Kemenag.

Nur Syam berharap proses anggaran pendidikan yang sudah termaktub dalam APBNP itu tidak mengalami kesulitan dan tidak ada kesalahan pendataan, sehingga anggarannya seluruhnya bisa cair pada tahun 2014 ini. "Mudah-mudahan tidak rumit seperti tahun lalu, tidak ada kesalahan pendataan. Inpasing lama tidak selesai karena kesalahan pendataan," jelas dirjen pendis.

Adapun masalah NUPTK (Nomor Unik Pendidikan Tenaga Kependidikan) sebagai salah satu syarat pendataan, Nur Syam mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih punya kewenangan penuh untuk memproses itu. "Ada kewenangan Kemendikbud, kita tidak bisa keluarkan NUPTK sendiri karena itu kewenangan Kemendikbud," ujarnya.

Namun lanjut dia, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama akan menyurati kepada Kakanwil dan Kakankemenag agar membantu para guru dalam proses NUPTK itu. Selain itu mengenai SK inpasing merupakan tanggung jawab Kemenag. "Tahun 2014 dipastikan anggaran tunjangan profesi untuk seluruh guru yang sudah punya SK akan dicairkan," kata Dirjen.

Mengenai dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), dijelaskan bahwa dana ini terlambat cair karena seluruh anggaran pendidikan di kementerian sempat diblokir oleh DPR. "Namum sekarang sudah tidak lagi diblokir, dan diharapkan minggu ini dana sudah cair. Kalau terlambat itu karena pada system bukan ada pada kita," terang Dirjen Pendis.
(ra) 
-------------------------
Sumber :  http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6896#.UpOlbeI-sgU

Kamis, 14 November 2013

PERTEMUAN RUTIN MGMP


Setelah periode sebelumnya pertemuan rutin MGMP PAI SMP Kab. Sumenep selalu ditempatkan di Sekretariat MGMP PAI SMP Kab. Sumenep (SMPN 6 Sumenep), mulai pertengahan 2013 pertemuan rutin MGMP PAI SMP Kabupaten Sumenep disepakati digilir ke setiap SMP peserta MGMP.
Pertemuan rutin untuk bulan November 2013 (Kamis, 14-11-2013), ditempatkan di Aula SMPN 1 Sumenep dengan dihadiri hampir seluruh peserta MGMP PAI SMP dengan agenda utama pemaparan beberapa beberapa peserta MGMP yang sebelumnya mendapatkan pelatihan di Surabaya dan Malang.
Sebelum presentasi disampaikan, pertemuan diawali dengan beberapa acara seremonial: Pembukaan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin, Sambutan Ketua MGMP PAI SMP Kab. Sumenep, Sambutan Kepala SMPN 1 Sumenep, Penyajian/presentasi materi.
Penyaji pertama (Bapak Hairul) memaparkan tentang Pengembangan Media Pembelajaran PAI, yang difokuskan pada pemanfaatan aplikasi Microsoft PowerPoint dalam pengembangan media pembelajaran PAI, sehingga diharapkan dapat menghasilkan sebuah media pembelajaran yang menarik, komunikatif dan efektif. Disamping itu, peserta dikenalkan juga dengan beberapa aplikasi pendukung pembelajaran lainnya, salah satunya aplikasi pembuat quis/soal digital, dimana soal dan pilihan jawaban disajikan dalam bentuk aplikasi yang dijalankan di laptop/PC yang tersambung dengan jaringan Local Area Network (LAN) sehingga siswa dapat melihat hasilnya saat itu juga.




Penyaji kedua (Bapak Fauzi) memaparkan tentang Media Pembelajaran PAI berbasis ICT. Titik tekan penyajian materi pada sesi kedua ini adalah pada pemanfaatan search engine dalam mencari beberapa materi dan media pembelajaran secara online (internet), sehingga proses belajar dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja. Untuk beberapa media pembelajaran yg berjenis video yang berdurasi panjang dapat dipotong di bagian2 yang dikehendaki disesuaikan dengan materi pelajaran. Untuk kepentingan hal tersebut disampaikan juga tentang beberapa aplikasi pendukung untuk dapat melakukannya.
Dari pemaparan dua penyaji tersebut, beberapa hal yang penting digarisbawahi adalah dengan pengembangan media pembelajaran berbasis ICT diharapkan dapat:

  • memudahkan pemahaman siswa;
  • belajar dapat di mana saja dan kapan saja;
  • suasana kelas tidak tegang
  • tugas dari guru ke siswa dan penyampaian hasil dari siswa ke guru dilakukan via email atau media jejaring sosial.
<<jeff/11/13>>

Jumat, 11 Oktober 2013

PERANAN KELOMPOK KERJA (KKG, MGMP, KKKS, MKKS, KKPS, MKPS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

 Menurut Hasibuan “Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”. (2007:5). Organisasi bersama dalam kelompok kerja di dunia pendidikan diantaranya:  (Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah (MKPS), Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG), Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (FKKKS), Forum Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (FKKPS)).
Namun keberadaan kelompok kerja atau forum tersebut keberadaannya belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kompetensi guru. Berbagai kendala yang dihadapi oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas saat ini dalam usaha menciptakan kelompok kegiatan yang aktif dan efektif adalah sebagai berikut:
1. Manajemen kelompok kerja masih perlu ditingkatkan kualitasnya dalam upaya optimalisasi intensifikasi pembinaan kegiatan kelompok kerja;
2. Program-program kegiatan kelompok kerja masih kurang sesuai dengan kebutuhan pengembangan profesionalitas guru, kepala sekolah, dan pengawas;
3. Dana pendukung operasional belum memadai dan kurang dimanfaatkan secara
4. Dana pendukung operasional belum memadai dan kurang dimanfaatkan secara tepat;
5. Bervariasinya perhatian dan kontribusi pemerintah daerah melalui dinas pendidikan terhadap program dan kegiatan kelompok kerja.
Oleh karena itu perlu upaya untuk merevitalisasi kelompok kerja tersebut agar aktivitas/kegiatan yang dilakukan oleh kelompok kerja atau forum tersebut dapat memberikan manfaat dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Hal tersebut di atas diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk menumbuhkembangkan budaya pembelajaran yang berpusat pada sistem instruksional yang prima, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran yang berujung pada peningkatan kualitas pendidikan nasional. (dikutip dari: http://ariswahyu.blogspot.com/2011/07/peranan-kelompok-kerja-kkg-mgmp-kkks.html)

Peranan Keberadaan Kelompok kerja diantaranya:
  1. Wahana pembinaan profesional tenaga kependidikan melalui KKG, MGMP, KKKS/MKKS, KKPS/MKPS
  2. Wahana menumbuhkembangkan semangat kerja sama secara kopetitif di kalangan anggota dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
  3. Upaya untuk meningkatkan koordinasi partisipasi masyarakat dan orang tua siswa dalam rangka meningkatkan peran serta mereka dalam membantu penyelenggaraan pendidikan
  4. Wadah penyebaran informasi, inovasi dan pembinaan tenaga kependidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan
  5. Wadah penyemaian jiwa persatuan dan kesatuan serta menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyelesaikan tugas bagi guru, kepala sekolah maupun pengawas
Dengan kelompok kerja diharapkan agar pembinaan kemapuan profesional dapat terwujud karena:
  1. Mempercepat arus pembaharuan pendidikan yang dibwa oleh guru, keplaa sekolah maupun pengawas dari hasil penataran atau pelatihan dan pembinaan baik dari tingkat wilayah maupun tingkat pusat. Dalam hal ini menginformasikan dan menyebarluaskan perolehan pengetahuan.
  2. Memberikan kesempatan kepada anggota kelompok kerja yang kreatif dan inovatif untuk berbagi pengetahuan, wawasan, kemampuan dan keterampilan profesional kepada sesama teman sejawat dan mendiskusikan bersama hasil karyanya untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dalam usaha meningkatkan mutu pengetahuan, wawasan, kemampuan dan keterampilan masing-masing.
  3. Mendiskusikan dan mencari atau merumuskan pemecahan berbagai masalah dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing.
  4. Dengan tekad maju bersama untuk mencapai tujuan bersama, melalui kegiatan kelompok kerja dapat dilakukan usaha pemberian bimbingan dan konsultasi antar teman sejawat.
  5. Di dalam kelompok kerja melaksanakan berbagai pertemuan rutin, sehingga setiap permasalahan yang ada dapat dibawa ke dalam pertemuan tersebut guna dicari solusinya.
Adanya peranan kelompok kerja sangat membantu bagi peningkatan mutu pendidikan, diantaranya:     
  • Menambah kemampuan dan keterampilan intraksional pada guru, kepala sekolah maupun pengawas
  • Memajukan pola dan jenis interaksi guru, kepala sekolah dan pengawas ke tahap yang lebih baik
  • Mengembangkan perilaku dalam pengelolaan kelas yang lebih kreatif khususnya bagi guru
  • Memiliki wawasan kependidikan yang lebih luas
  • Memiliki tekad yang baik untuk maju bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan.
(dikutip dari: http://ariswahyu.blogspot.com/2011/07/peranan-kelompok-kerja-kkg-mgmp-kkks.html)
 
Template designed by Liza Burhan